4 Gangguan Pencernaan yang Sering Menyerang Anak

gangguan pencernaan pada anak

Memiliki pencernaan yang sehat sangatlah penting bagi anak. Memang, bagi anak yang telah didaftarkan ke dalam polis asuransi kesehatan keluarga dari Allianz, hanya perlu mengajukan Allianz Klaim untuk berobat saat masalah pencernaan datang. Namun, dampak dari masalah kesehatan yang terjadi tidaklah sesederhana itu. Sebab, pencernaan sangat erat kaitannya dengan penyerapan nutrisi yang pastinya dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Menurut situs Alodokter, ada 4 jenis gangguan pencernaan yang cukup sering terjadi pada anak, antara lain:

  • Kembung

Gangguan pencernaan ini biasanya mulai dialami saat anak mulai memasuki usia mengonsumsi MPASI (Makanan Pendamping ASI) atau sekitar usia 6 bulan. Terjadi akibat makanan yang dikonsumsinya atau bakteri dalam saluran pencernaan.

  • Diare

Gangguan pencernaan ini bisa terjadi kapanpun, bahkan sejak anak masih belum mengonsumsi MPASI. Namun, pada umumnya mulai sering terjadi setelahnya. Diare terjadi akibat adanya virus yang bernama rotavirus.

  • Sembelit

Sama halnya dengan diare, anak bisa mengalami sembelit pada usia berapapun. Jika masalah pencernaan ini terjadi pada anak Anda yang masih berusia 6 bulan atau kurang, maka cara terbaik untuk mengatasinya adalah berkonsultasi pada dokter. Sementara, untuk anak yang sudah lebih dewasa, bisa coba beberapa cara untuk mengatasinya, seperti mengonsumsi maknan tinggi serat, meningkatkan konsumsi air, dan sebagainya.

  • Asam lambung

Siapa bilang asam lambung hanya bisa menyerang orang dewasa saja? Kenyataannya, anak atau bayi sekalipun bisa mengalami masalah ini. Bayi yang menderita asam lambung biasanya ditandai dengan air liur yang keluar secara berlebihan dan juga bayi sering muntah. Ada baiknya jika anak Anda sedang mengalami masalah ini, Anda selalu menggendongnya dengan posisi tegak seusai makan.

Gangguan pencernaan pada anak memang bukanlah hal yang bisa dihindari dengan mudah. Sebab, daya tahan tubuh anak yang masih sangat rendah dan juga pencernaan anak yang belum berfungsi secara sempurna adalah penyebabnya. Apalagi, jika Anda tidak terlalu memperhatikan makanan yang dikonsumsinya pada masa peralihan dari ASI Eksklusif ke MPASI. Meskipun begitu, Anda tidak perlu panik, karena jika Anda mengambil langkah cepat untuk mengatasinya masalah ini tidak akan terlalu parah. (Vita)

You may also like

Leave a Reply