Mendirikan Bangunan di Atas Air? Bisa!

Pernah mencoba mencari apartemen di Jakarta? Wah, rasanya sangat sulit sekali. Meski pertumbuhan properti di ibukota terus mengalami peningkatan, kebutuhan masyarakat tehadap unit apartemen pun meningkat dua kali lipatnya. Dengan demikian, mencari available apartment in Jakarta pun sesulit mencari jarum di tumpukan jerami. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Sederhana saja: lahan di daratan yang dijadikan sebagai tempat pembangunan sangat terbatas sehingga developer properti tidak bisa semena-mena dalam mendirikan sebuah gedung.

maxresdefault

Lantas, apa jadinya jika apartemen dibangun di atas air? Konon, kenaikan level air laut yang terjadi akhir-akhir ini membuat beberapa kota mencoba mendirikan bangunan di atas air alih-alih di permukaan darat. Bahkan Belanda saja sudah mulai membangun rumah-rumah terapung di atas Sungai Amsterdam dengan jumlah yang sangat fantastis, yakni sebesar 18.000 rumah baru. Dan bukan hanya Belanda saja yang sudah menerapkannya, tetapi juga negara lain. Apa saja jenis bangunannya? Yuk, simak!

  1. Makoko Floating School alias Sekolah Mengapung di Makoko, Nigeria. Proyek yang berada di dalam “African Water Cities Project” ini diciptakan oleh NLE, studio arsitektur asal Belanda yang dikepalai oleh Adeyemi. Proyek kota di atas air tersebut merupakan perintis dari kemunculan infrastruktur baru di area dekat air. Bantuan dari arsitek Belanda, yang merupakan negara dengan seperempat daratannya yang terletak di bawah permukaan laut tentunya sangat membantu dari sistem pengelolaan air.
  2. London Floating House. Proyek yang diselesaikan pada tahun 2014 lalu ini dikerjakan oleh Baca Architects, sebuah studio arsitektur lokal yang menetap di London. Proyek ini merupakan representasi sebagai kebutuhan London terhadap lahan untuk membangun. Tidak seperti Belanda yang berkelimpahan air, Inggris sebetulnya tidak kekurangan dan juga tidak berkelebihan. Hanya saja, sulit sekali untuk mencari rumah dan juga lahan. Untuk itu, banyak studio arsitektur yang belajar dan berusaha mereplika rumah mengapung seperti yang dilakukan Belanda.

Bagaimana dengan Indonesia? Tertarik untuk mengembangkan bangunan di atas air juga?

You may also like

Leave a Reply