Manfaat Asesmen dalam Dunia Pendidikan

Ujian Nasional (UN) tahun 202o resmi dihapus dan diganti menjadi Asesmen Kompetensi dan Survei Karakter. Melansir dari tirto.id, penghapusan Ujian Nasional merupakan satu dari empat program pokok kebijakan pendidikan “Merdeka Belajar” yang diberlakukan oleh Menteri Pendidikan Indonesia, Nadiem Makarim. Dengan dihapusnya UN diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas sumber manusia sekaligus pendidikan di Indonesia. Tentu saja, dibutuhkan Assessment Center Indonesia yang dapat membantu memudahkan prosesnya.

Adapun beberapa manfaat serta fungsi asesmen tersebut dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut, check it out:

  1. Memotivasi siswa dalam belajar

Dengan diberlakukannya asesmen, maka dapat membantu memotivasi siswa dalam hal belajar. Siswa yang awalnya malas bahkan tidak mau belajar akan menjadi semakin termotivasi karena asesmen tersebut. Alasannya karena asesmen tidak membedakan status kepintaran siswa, melainkan melihat kemampuan siswa dalam hal numerasi, literasi, kemampuan bernalar, penguatan pendidikan karakter, dan lainnya.

  1. Memberi umpan balik kepada siswa

Melalui asesmen ini guru bisa memberikan umpan balik pada siswa terkait kesalahan-kesalahan yang harus diperbaiki oleh siswa tersebut. Tujuannya, tentu saja untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar siswa. Salah satu jenis asesmen yang diterapkan biasanya berupa tes diagnostik.

  1. Memberi umpan balik kepada guru

Tak hanya siswa, adanya asesmen ini juga dapat memberikan umpan balik pada guru. Di mana, guru akan mendapatkan informasi mengenai bagaimana cara ia mengajar. Apabila siswa belum atau tidak mencapai tujuan dari pembelajaran, maka guru bisa mengadakan remedial. Namun, sebaliknya, jika siswa sudah mengerti dan menguasai pembelajaran, maka guru bisa memberikan materi pengayaan.

  1. Bimbingan karir untuk siswa

Lewat nilai-nilai mata pelajaran yang didapat oleh siswa ketika menempuh pendidikan, bisa dijadikan sebagai bentuk untuk menentukan karir siswa ke depannya. Misalnya saja, jika nilainya lebih tinggi di Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), maka siswa tersebut bisa mengambil jurusan kimia, kedokteran, dan lainnya jika melanjutkan ke perguruan tinggi. Sebaliknya, apabila lebih tinggi di Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), bisa mengambil jurusan seperti ilmu komunikasi, administrasi bisnis, akuntansi, ekonomi pembangunan, dan lain sebagainya.

Selain keempat manfaat di atas, masih ada manfaat lainnya seperti merancang target pembelajaran, memudahkan memberi nilai prestasi belajar, dan lain sebagainya.

Semoga bermanfaat! –SH–

You may also like

Leave a Reply