Pada masa liburan, hampir semua tempat penuh oleh wisatawan, termasuk juga kota Surabaya yang terkenal dengan wisata sejarahnya. Apalagi, kota ini sebenarnya tidak hanya memiliki wisata sejarah juga, tetapi juga berbagai wisata lain yang lokasinya tidak jauh dari beberapa hotel terbaik di Surabaya. Maka jangan heran, jika kota ini tetap menjadi salah satu destinasi wisata favorit para wisatawan.
Untuk kamu yang sudah sering berwisata ke kota ini, mungkin sudah mengunjungi semua tempat wisata bersejarah yang ada. Nah, daripada bingung mau ke mana, kamu bisa berkunjung ke Klenteng Sanggar Agung yang memiliki keistimewaan dan sayang untuk dilewatkan.
Klenteng Sanggar Agung adalah tempat ibadah bagi para pemeluk Tridharma, dan masih aktif digunakan sebagai tempat peribadatan hingga saat ini. Meskipun begitu, tempat ini juga dijadikan sebagai objek wisata bagi wisatawan yang tertarik datang. Dan dengan keistimewaan serta lokasinya yang strategis, membuat klenteng ini menjadi wisata religi yang terkenal di kota ini.
Klenteng ini berlokasi di Jalan Sukolilo Nomor 100, Pantai Kenjeran, Surabaya. Klenteng yang dibuka pada tahun 1999 ini memiliki sebuah ciri khas yang sangat istimewa, yaitu sebuah Patung Dewi Kwan Im yang berdiri tegak setinggi 20 meter, dan terletak di tepi laut. Pembuatan patung ini bukan terjadi begitu saja, tetapi karena suatu hal yang dialami oleh salah satu pekerja di klenteng ini. Menurut cerita masyarakat, ada seorang karyawan klenteng ini yang melihat sesosok wanita berbaju putih berjalan di atas air. Masyarakat percaya bahwa sosok tersebut adalah perwujudan dari Dewi Kwan Im sehingga patung Dewi Kwan Im pun dibuat.
Selain patung Dewi Kwan Im, ada sebuah patung lainnya yang juga sangat menarik perhatian, yaitu patung Phra Phrom raksasa yang dilapisi oleh emas. Phra Phrom sendiri adalah representasi dari Dewa Brahmana dalam agama Hindu di Thailand. Masyarakat Thailand memujanya sebagai Dewa perlindungan dan keberuntungan. Keistinmewaan lain dari klenteng ini yaitu, lokasi dan bentuk bangunan. Klenteng ini dibangun di atas laut, di atas tanah seluas 4000 meter persegi. Bangunan yang ada disini menggunakan arsitektur khas Jawa dan Bali.
Bagi kamu yang berminat berkunjung ke sini, tidak perlu khawatir dengan agama yang kamu anut. Sebab, tempat ini terbuka untuk umum. Namun, kamu wajib untuk menghormati aturan yang ada di Klenteng ini agar tidak merugikan masyarakat yang datang untuk beribadat.