Mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah. Jangankan anak-anak, orang dewasa saja sulit sekali melakukannya. Meskipun begitu, hal ini tetap wajib diajarkan pada anak karena akan berhubungan dengan orang di sekitarnya. Misalnya saja ketika anak bermain bersama teman seumurannya di Tempat Bermain Anak dan Keluarga tanpa sengaja ia melakukan kesalahan dan menyakiti temannya tersebut. Tentu saja anak harus mau mengakui kesalahannya tersebut dan meminta maaf pada temannya dengan segala konsekuensi yang harus diterimanya.
Namun seperti yang sudah disebutkan, melakukan hal ini sangatlah sulit. Apalagi ketika kesalahan yang dilakukan cukup besar. Lalu, bagaimanakah cara tepat untuk mengajarkan anak mengakui kesalahannya?
- Biasakan anak berkata jujur
Dalam segala hal, Anda harus membiasakan anak untuk bercerita jujur mengenai hal yang terjadi padanya. Anak yang sudah terbiasa melakukannya akan merasa ragu untuk berbohong, termasuk ketika harus berbohong untuk menutupi kesalahannya. Sekalipun ia berbohong, kergu-raguannya tersebut akan membuat Anda mengetahui bahwa ia sedang menutupi sesuatu. Jika anak sedang seperti ini, hindari terus menekannya secara langsung. Cobalah untuk membuat suasana yang nyaman dan tenang bagi anak, sambil terus pancing ia secara perlahan hingga akhirnya bicara jujur.
- Ajarkan anak sebab akibat
Anda bisa mengajarkan anak mengenai sebab dan akibat. Misalnya Anda melihat anak melakukan suatu kesalahan tapi tidak mengakuinya atau bahkan anak tidak merasa yang dilakukannya salah, maka Anda bisa langsung menyampaikan pada anak akibat dari perbuatannya tersebut.
- Sebisa mungkin kurangi hukuman
Banyak anak berbohong dan menutupi kesalahannya karena takut dengan hukuman yang akan diterimanya. Jika kesalahan anak masih dalam batas wajar dan anak sudah merasa sangat bersalah, maka Anda tidak perlu menghukumnya lagi. Sebab pada saat itu, rasa bersalah anak sudah menjadi hukuman psikis yang akan membuatnya berusaha untuk tidak melakukannya lagi. Namun, jika kesalahan yang dilakukan anak sudah sangat besar, Anda boleh saja menghukumnya dalam batas wajar. Namun jangan lupa, Anda tidak boleh asal menghukumnya tanpa memberikan alasan dan pengertian pada anak kaarena hal ini hanya akan menambahkan rasa takut pada anak.
Selain semua cara di atas, yang paling penting adalah Anda harus memberikan contoh langsung pada anak. Misalnya seperti saat Anda melakukan kesalahan kecil sekalipun pada anak, Anda mengakuinya dan meminta maaf. Hal kecil seperti ini akan membuat anak belajar bahwa mengakui kesalahan bisa dilakukan siapapun pada siapapun juga. (Vita)