Siapa bilang stres hanya terjadi pada orang dewasa saja? Sayangnya, masih banyak yang menganggap bahwa dunia anak-anak merupakan masa paling bahagia di mana mereka bebas dari tekanan.
Apalagi ketika sedang berada di tempat hiburan anak di Jakarta dan melihat banyak anak yang bermain dengan gembira tanpa beban. Banyak orang dewasa yang merindukan masa tersebut.
Padahal anak-anak juga bisa mengalami stres, loh! Namun karena kurangnya pemahaman orang dewasa mengenai hal ini membuat penangannya seringkali salah dan membuat kondisi ini semakin parah.
Sama saja dengan orang dewasa, penyebab stres pada anak biasanya akibat adanya tekanan yang diterima. Berikut ini adalah beberapa hal yang umum menyebabkan anak mengalami stres:
- Tuntutan keluarga
Banyak orangtua yang tanpa sengaja atau bahkan dengan sengaja memberi tekanan pada anaknya. Misalnya dengan kalimat “kamu harus selalu jadi nomor satu” atau “kamu harus selalu mendapat nilai terbaik”.
Kalimat tersebut mungkin terdengar sedehana, tetapi bagi anak yang memiliki kemampuan akademik terbatas bisa menjadi tekanan. Sebab anak akan merasa dirinya gagal ketika meraih nilai yang kurang baik atau di bawah targetnya meskipun hanya satu kali.
- Hubungan orangtua yang tidak baik
Selain tuntutan dari orangtua yang melebihi kemampuan anak, kondisi keluarga yang tidak harmonis juga bisa menyebabkan anak mengalami stres. Misalnya orangtua yang bertengkar setiap hari apalagi jika sampai ada kekerasan.
- Persaingan di sekolah
Berhasil memasukkan anak ke sekolah terbaik yang berisi anak-anak pintar memang membanggakan. Namun jangan lupa, kemampuan akademik setiap anak berbeda.
Ketika Anda memasukkannya ke sekolah terbaik sementara kemampuan akademik anak tidak mendukung, bisa membuatnya merasa tertekan karena tingginya persaingan nilai di sekolahnya.
- Pembullyan
Zaman sekarang bully menjadi hal yang sangat umum terjadi di berbagai lokasi, baik di sekolah maupun internet. Bahkan, anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar juga banyak yang sudah melakukannya atau menjadi korbannya.
Ketika hal ini terjadi di sekitar anak, akan memberikan dampak yang buruk dan berisiko membuatnya tertekan. Tidak peduli apakah anak menjadi korban ataupun pelaku. Bahkan jika korbannya merupakan anak lain di sekitarnya, anak bisa merasa tertekan karena takut dia akan menjadi korban selanjutnya.
Sudah jelas kan, ternyata anak-anak juga bisa mengalami stres. Jadi jangan pernah mengabaikan ketika gejala stres pada anak mulai muncul, ya! (Vita)