Pencinta makanan pedas mungkin pernah mendengar mitos tentang biji cabai yang dapat mengakibatkan penyakit usus buntu. Selain biji jambu, biji tanaman perdu ini juga kerap disebut-sebut sebagai pemicu penyakit usus buntu oleh banyak masyarakat Indonesia. Apakah kamu juga memercayai anggapan ini? Apakah asumsi ini benar adanya? Yuk, cari tahu jawaban soal penyebab sungguhan dari penyakit pencernaan yang dapat di-cover oleh asuransi kesehatan untuk pribadi ini dalam kelanjutan artikel berikut!
Penyakit usus buntu
Usus buntu atau apendiks adalah organ tubuh berbentuk selang kecil yang menempel pada bagian awal usus besar. Melansir laman SehatQ, bagian dari sistem pencernaan ini mempunyai peran sebagai tempat berkembangnya bakteri baik, penjaga sistem pencernaan, sekaligus pendukung sistem imun tubuh. Nah, penyakit usus buntu (apendistis) merupakan kondisi ketika apendiks mengalami peradangan karena tersumbat.
Satu tanda atau gejala khas penyakit usus buntu adalah nyeri di perut kanan bagian bawah. Rasa sakit ini biasanya diikuti dengan hilangnya nafsu makan, perut kembung, tidak bisa buang gas (kentut), mual, konstipasi atau diare, hingga demam (Alodokter).
Penyebab penyakit usus buntu
Situs Hello Sehat mengungkap penyumbatan pada usus buntu memang dapat terjadi akibat penumpukan makanan tertentu yang tidak hancur saat dicerna. Makanan yang dimaksud bisa berupa biji cabai, biji buah-buahan seperti jambu, biji berondong jagung (popcorn), ataupun biji-bijian kecil lain yang mungkin tidak ikut luruh oleh enzim pencernaan. Akan tetapi, kemungkinan ini hanya satu dari hampir 2.000 kasus. Artinya, risiko terkena penyakit usus buntu karena makanan—seperti biji cabai, misalnya—sangatlah langka.
Pun misalkan biji cabai menjadi salah satu penyebab penyakit usus buntu, ia bukanlah pelaku utamanya. Sebab, biji cabai (atau makanan lainnya) hanya sebagai pemantik kecil yang memblokir permukaan rongga usus buntu dan menjadi rumah baru bagi bakteri. Nah, bakteri baru di usus buntu inilah yang menjadi penyebab utama peradangan apendiks.
Selain kehadiran bakteri, penyakit usus buntu juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
- Hambatan pada pintu rongga usus buntu
- Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran pencernaan atau bagian tubuh lainnya
- Tinja atau pertumbuhan parasit yang menyumbat rongga usus buntu
- Cedera pada perut
- Kondisi medis seperti tumor perut
Nah, sekarang kamu sudah tahu, kan, fakta sebenarnya dari penyakit usus buntu? Jadi kamu tak perlu khawatir berlebihan jika ingin makan dengan cabai. Meski begitu, pahami juga bahwa penyakit usus buntu bisa terjadi pada semua usia; terutama rentang 10 hingga 30 tahun. Orang dengan anggota keluarga yang pernah terkena penyakit usus buntu juga punya risiko terjangkit yang lebih tinggi. Sehingga, menjaga pola makan dan gaya hidup tetap perlu kamu lakukan, ya.
Semoga informasi di atas bermanfaat!