Bukan tanpa alasan pemeriksaan berkala dengan alat tensi darah perlu Anda pertimbangkan. Pasalnya tekanan darah yang kurang dikendalikan dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit. Bahkan Anda bisa saja mengalami morning surge atau kondisi tekanan darah yang meningkat melebihi batas normal pada pagi hari saat bangun tidur. Kondisi ini kerap dihubungkan dengan pengatur siklus alami tubuh yang pusatnya ada di otak (irama sirkadian).
Morning surge dan faktor penyebabnya
Sebenarnya, morning surge bukan sebuah penyakit, tetapi mekanisme alami tubuh supaya siap menjalani aktivitas setelah Anda bangun tidur. Dengan kata lain, kondisi ini tak membahayakan dan tekanan darah yang sedikit naik biasanya akan turun lagi di siang hari.
Namun, morning surge dapat berbahaya saat seseorang sudah mempunyai riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tak terkontrol. Ketika tensi kurang terkendali, kondisinya akan semakin parah saat Anda bangun di pagi hari. Gangguan pada aliran darah sampai kemungkinan pecahnya pembuluh darah yang berujung pada serangan jantung bisa saja terjadi.
Anda dapat mengantisipasi serangan jantung yang disebabkan morning surge dengan mewaspadai sejumlah gejala beirkut yang terjadi di pagi hari, antara lain:
- Sakit kepala yang cukup parah;
- Kesemutan pada lengan sampai wajah;
- Dada sakit atau nyeri dengan sensasi diremas atau ditekan;
- Kelelahan ekstrem meski tak melakukan aktivitas berat;
- Berkeringat
- Sakit perut atau sensasi mual;
- Susah atau sesak napas;
- Hilang kesadaran.
Pencegahan serangan jantung akibat morning surge
Mengetahui tekanan darah normal adalah salah satu bentuk pencegahan terbaik yang dapat Anda lakukan. Untuk memastikannya, Anda dapat mengukur tekanan darah menggunakan termometer pada malam dan pagi hari. Morning surge terjadi pada saat tekanan darah pada pagi dan malam kurang dari 135 mmHg. Sementara perbedaan tensi pagi dan malam berada di kisaran 15 mmHg sampai 20 mmHg.
Sejumlah tindakan pun dapat dilakukan untuk menekan risiko serangan jantung yang berhubungan dengan morning surge, antara lain:
- Olahraga rutin dan teratur, terutama yang membantu mengendalikan tekanan darah;
- Konsumsi makanan bergizi seimbang dan tak memicu lonjakan tekanan darah drastis;
- Batasi asupan garam harian, yakni tak lebih dari dua sendok per hari;
- Kurangi konsumsi minuman berkafein dan yang mengandung alkohol;
- Jauhi kebiasaan buruk seperti merokok;
- Hindari begadang dan kebiasaan buruk lain yang mengurangi porsi tidur;
- Kelola stres untuk mencegah produksi kortisol berlebih.
Lalu, kapan sebaiknya pergi memeriksakan diri ke dokter? Anda yang sudah punya riwayat hipertensi dianjurkan melakukan pemeriksaan secara teratur tanpa perlu menunggu mengalami morning surge. Namun, bukan berarti orang-orang yang tak memiliki tekanan darah tinggi mengabaikan pengecekan. Justru Anda harus rutin memastikan tensi tetap normal.
Itulah informasi terkait morning surge dan hubungannya dengan serangan jantung. Semoga setelah membaca artikel ini, Anda tak lagi malas memakai alat tensi darah serta berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang sesuai.