Lemak tinggi identik dengan orang yang bertubuh gemuk. Bahkan, banyak orang dengan berat badan berlebih atau penumpukan lemak di salah satu area tubuh melakukan perawatan EmSculpt Neo Jakarta untuk mendapatkan tubuh yang terlihat lebih ideal. Perawatan tersebut dipilih karena dapat secara efektif menghilangkan lemak tanpa rasa sakit dan downtime.
Memang, tubuh gemuk seringkali dikarenakan penumpukan lemak. Namun, tahukah kamu bahwa ternyata orang yang memiliki tubuh kurus juga berpotensi memiliki kadar lemak yang tinggi? Kenapa bisa begitu, ya?
Kondisi tersebut dikenal dengan istilah skinny fat, yaitu tubuh yang kurus tetapi juga gemuk. Melansir dari inbodyusa.com, skinny fat adalah istilah untuk menggambarkan seseorang dengan BMI yang proporsional dengan tingginya, tetapi tidak memiliki massa otot yang cukup sesuai standar kesehatan dan justru memiliki lemak tubuh yang tinggi.
Kondisi ini sering tidak disadari oleh masyarakat yang terlalu fokus pada aturan penghitungan BMI standar. Sebab, selama nilai BMI yang dimiliki berada dalam rentang normal, maka orang tersebut akan merasa dirinya aman dari risiko obesitas. Padahal, sebenarnya tidak sesederhana itu.
Pada seseorang dengan kondisi skinny fat, lemak yang ada dalam tubuh adalah lemak visceral, bukanlah lemak subkutan. Lemak subkutan sendiri adalah lemak yang tersimpan di bawah kulit, sementara lemak visceral adalah lemak yang ada pada area sekitar organ dan membungkus organ. Inilah yang membuat skinny fat justru bisa lebih berbahaya dibandingkan dengan orang yang mengalami obesitas.
Orang yang mengalami obesitas telah mengetahui kondisi tubuhnya secara pasti, sehingga bisa mengusahakan untuk menurunkan berat badan agar berada pada level aman. Sementara pada skinny fat, karena fokus pada BMI mereka seringkali tidak menyadari bahwa kadar lemak tubuhnya tinggi. Padahal, tingginya kadar lemak visceral dapat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit seperti:
- Penyakit jantung
- Kolesterol
- Resistensi insulin
Berdasarkan healthline, skinny fat bisa terjadi akibat beberapa hal, di antaranya:
- Pertambahan usia. Semakin bertambahnya usia maka risiko kehilangan massa otot dan bertambahnya lemak tubuh juga akan meningkat.
- Faktor genetik. Beberapa orang mungkin memiliki kadar lemak lebih tinggi dibandingkan dengan otot yang disebabkan karena genetik.
- Ketidakseimbangan hormon. Hormon yang tidak seimbang juga bisa menyebabkan peningkatan lemak dan perubahan penyimpanan lemak dalam tubuh.
Agar kamu memiliki tubuh kurus yang sehat, ada baiknya jika tidak hanya fokus pada BMI saja saat memantau kondisi tubuh, tetapi juga memerhatikan massa otot dan juga kadar lemak. Dengan begitu, kamu tidak hanya memiliki bentuk tubuh ideal tetapi juga sehat.