Secara terminologi, kelahiran prematur–atau persalinan prematur–adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan sang ibu mencapai minggu ke-37. Laman Healthline menyebut beberapa kelahiran ini terjadi dengan sendirinya. Artinya, sang ibu dapat melakukan persalinan tanpa tindakan khusus dari dokter obgyn meski waktunya lebih cepat dari perkiraan. Namun, sekitar seperempat persalinan prematur itu dipicu oleh komplikasi medis.
Memang, apa saja, sih, penyebab kelahiran yang prematur ini? Yuk, cari tahu jawabannya dalam kelanjutan artikel ini!
Penyebab kelahiran prematur
Secara statistik, satu dari delapan wanita hamil itu akan melewati persalinan prematur. Akan tetapi, sampai saat ini para dokter belum dapat menentukan jenis tes apa saja yang akurat memprediksikan kelahiran prematur pada seorang perempuan.
Adapun beberapa penyebab utama persalinan prematur adalah ketuban pecah (30%), persalinan prematur (tanpa sebab yang diketahui) (25%), pendarahan saat hamil (20%) gangguan hipertensi kehamilan (14%), rahim yang lemah (9%). Sisa dua persen lagi adalah penyebab langka lainnya.
Baca juga: Apa Itu Somniphobia dan Cara Mengatasinya
Risiko kelahiran prematur
Persalinan prematur memang bukan situasi yang diinginkan oleh calon ibu mana pun. Hanya saja, kondisi kesehatan dan rahim setiap perempuan yang berbeda-beda tidak menutup kemungkinan akan potensi kelahiran prematur.
Mengutip laman Healthline, bayi yang lahir sebelum waktunya ini memiliki risiko untuk mengalami berbagai gangguan pascakelahiran, seperti:
- ketidakmampuan belajar serta masalah neurologis untuk bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 25 minggu; sekitar 20% dari bayi yang lahir dengan usia ini juga berpotensi cacat parah,
- komplikasi jangka pendek, seperti kesulitan bernapas, untuk bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 28 minggu; sekitar 20% bayi yang lahir dengan usia ini pun akan mengalami beberapa masalah dalam jangka panjangnya,
- masalah kesehatan dalam jangka panjang, meski persentasenya kurang dari 10% untuk bayi yang lahir antara usia kehamilan 28–32 minggu.
Itulah dia penyebab serta risiko bayi yang lahir secara prematur. Untuk mengetahui apakah bayimu juga berpotensi lahir prematur atau tidak, kamu perlu melakukan serangkaian tes yang akan melihat apakah kamu memiliki “bibit” penyebab kelahiran prematur seperti yang sudah diulas di atas. Oleh sebab itu, rutinlah melakukan pemeriksaan kandungan setiap satu bulan sekali hingga usia kehamilan memasuki minggu ke-30.