Saham Biasa Vs Saham CFD, Apa Beda Keduanya?

Saat berbicara mengenai investasi saham, baik dalam pasar lokal maupun US Stock Market, kamu mungkin hanya mengenal istilah saham biasa saja. Terutama untuk kamu yang masih awam terhadap berbagai istilah dalam investasi ini. Kamu mungkin hanya tahu bahwa investasi saham dilakukan dengan membeli saham saat harga rendah dan kemudian menjualnya saat harga tinggi.

Namun, tahukah kamu bahwa saat berinvestasi saham kamu bisa memilih saham biasa atau saham CFD? Nah, jika kamu masih belum paham mengenai perbedaannya, yuk, langsung saja kita bahas!

Perdagangan Saham Biasa

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perdagangan saham biasa atau share trading dilakukan dengan membeli saham dan kemudian menjualnya kembali dengan harapan mendapatkan profit dari selisih harga jual dan beli. Selain itu, investor juga bisa mendapatkan keuntungan dari pembagian dividen, yaitu pembagian laba bersih pada seluruh pemegang saham melalui RUPS.

Perdagangan Saham CFD (Contract For Difference)

Sementara perdagangan saham CFD (Contract For Difference) adalah investasi pada perdagangan derivatif keuangan yang memungkinkan kamu untuk ikut terlibat dalam pergerakan harga suatu saham tanpa harus memiliki saham sebuah perusahaan. Investasi saham CFD bersifat jangka pendek di mana kamu bisa membeli dan menjual aset dasar atau sekuritas ketika memperkirakan harganya akan naik atau turun.

Saham Biasa VS Saham CFD (Contract For Difference)

Ada dua perbedaan mendasar antara kedua jenis saham ini, yaitu:

  1. Kepemilikan

Pada perdagangan saham biasa, kamu akan secara resmi memiliki bagian saham atas perusahaan yang kamu beli. Jadi kamu bisa menentukan sendiri jenis investasi yang kamu inginkan. Apakah ingin berinvestasi jangka pendek dengan mengharapkan capital gain ataukah berinvestasi jangka panjang melalui pembagian dividen.

Sementara pada saham CFD, kamu tidak mendapatkan kepemilikan saham secara riil melainkan hanya dalam bentuk kontrak. Meskipun begitu, harga atas saham tersebut tetap mengikuti yang berlaku pada bursa saham. Selain itu, kamu juga tetap bisa berkesempatan mendapatkan dividen jika saham berada dalam posisi beli sebelum batas tanggal yang ditentukan.

  1. Leverage

Melakukan investasi melalui perdagangan saham biasa menuntut kamu untuk menyiapkan dana sejumlah harga saham yang akan dibeli. Inilah mengapa investasi saham terkadang membutuhkan dana yang cukup besar sebagai modal.

Sementara perdagangan saham CFD menerapkan leverage, yaitu perbandingan margin (modal) dari investor dengan pinjaman dari broker untuk meningkatkan return. Adanya leverage ini memungkinkan kamu untuk berinvestasi lebih banyak dengan modal yang lebih sedikit untuk mendapatkan hasil lebih tinggi. Meskipun begitu, risiko dari leverage ini juga tinggi terutama jika rasio leverage yang kamu gunakan tinggi.

Tentunya, baik saham biasa maupun saham CFD memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Jika kamu masih merasa ragu untuk menentukan, maka tidak ada salahnya jika melakukan konsultasi pada broker pilihan kamu agar tidak mengambil keputusan yang salah saat memulai investasi saham.

Dan sebelum mulai berinvestasi, jangan sampai lupa untuk mencari tahu terlebih dahulu cara mengurangi risiko terjadinya capital loss saat investasi saham biasa maupun investasi saham CFD, ya. Dengan mengetahuinya, maka dapat membantu meminimalisir terjadinya kerugian yang mungkin saja kamu alami setelah berinvestasi di kedua produk investasi tersebut.

You may also like

Leave a Reply